Thursday 1 November 2018

Jalan Narasi Dongeng Terkait Sabung Ayam Pada Masa Dulu

Kesempatan ini kami ari agen situs judi sabung ayam tarung mau bercerita kepada anda narasi dongeng terkait sabung ayam pada masa dulu. Silakan baca artikel di bawah ini. Disuatu kerajaan ada seseorang raja bernama Raden Putra yang sudah menyuruh kerajaan Jengagala. Raden putra yang mempunyai seseorang ratu serta selir yang saling cantik dan ayu. Sang ratu itu kecuali cantik, dia juga baik hati, pinta serta berbudi. 

Tidak serupa dengan si selir yang sudah mempunyai kepribadian yang jelek serta pecemburu. Dia tetap tdk ikhlas menyaksikan kemesraan raja dengan ratu. Karenanya, dia mempunyai suatu gagasan yang kejam buat menghalau ratu itu dari istana. Lewat cara itu itu, karena itu dia akan jadi ratu untuk sang raja. 

Pada satu hari, selir minta tabib istana buat membantunya buat menjalankan gagasan yang sudah ia bikin itu. Sesudah itu mereka berdua menghadap sang raja serta menuturkan jika ratu punya niat meracuni sang raja. Saat itu juga sang raja jadi geram besar. 

Raja jenggala itu juga langsung mengusir sang ratu dari istana serta membuangnya ke rimba. Padahal pada kala itu sang ratu tengah memiliki kandungan putra mahkota dari sang raja, akan tetapi raja jenggala itu tdk tahu dapat hal demikian. 

Selesai beberapa saat tinggal di rimba belantara, ratu juga melahirkan seseorang bayi lelaki yang tampan serta sehat. Ratu juga menamai bayi itu dengan nama CINDELARAS. Dari waktu ke waktu ratu mengatur cindelaras seseorang diri sampai cindelaras tumbuh jadi anak lelaki yang kuat, gagah serta tampan. 

Pada satu hari, pada kala Cindelaras mendukung ibunya mencari kayu bakar, seekor elang menjatuhkan sebutir telur, tdk jauh dari tempat Cindelaras menghimpun kayu bakar. Lalu Cindelaras ambil telur itu serta mengontrolnya. 

Telur yang di bawa juga Cindelaras pada akhirnya menetas serta keluarlah seekor anak ayam dari cangkang itu. Anak ayam itu, lalu dirawat sampai pada akhirnya jadi seekor anak ayam jago yang gagah. Namun, ayam jago itu bukan sembarang ayam jago, tapi ayam ajaib yang mempunyai potensi gaib. Kecuali kuat serta jago berhadapan, iapun dapat bernyanyi. Nyanyian yang tetap dinyayikan si ayam jago adalah tentan cindelaras serta ayahnya, Raden Putra. 

"Tuanku adalah Cindelaras. Ia tinggal di rimba, serta ayahnya adalah seseorang raja. Namanya adalah Raden Putra." Demikianlah si ayam jago bernyanyi sehari-hari nya. 

Sehari-hari si ayam jago tetap menyanyikan nyanyian yang sama. Pada awalannya Cindelaras tdk menghiraukannya, akan tetapi lama kelamaan muncul perasaan keingintahuan dalam dianya sendiri siapa sebetulnya bapak kandungnya itu. Pada akhirnya, Cindelaras bertanya perihal itu kepada sang Ratu. Lalu, ratu juga memaparkan semua perihal dianya sendiri serta jati diri ayahnya. 

Dengarkan narasi ibunya terkait jari diri ayahnya, Cindelaras sangatlah kaget. Dia tidak sempat menyangka jika bapak kandungnya adalah Raja serta Ibunya adalah seseorang ratu. Cindelaras juga hendak memutuskan buat pergi ke kerajaan serta menjumpai sang raja, yang tdk beda adalah ayahnya. 

Selesai dia dengarkan narasi dari sang ibu, Cindelaras juga pada akhirnya pergi ke istana raja buat bersua dengan sang bapak Raden Putra. Di perjalananya, Cindelaras cuma ditemani oleh ayam jago ajaib nya itu. 

Dalam perjalanannya, Cindelaras bersua dengan sebagian orang. Mereka melawan Cindelaras buat mengadu ayam. Cindelaras juga terima halangan itu. Di Dalam berulangkali laga, ayam pun jago cindelaras tetap jadi juara. 

Kekuatan ayam jago cindelaras membuat masyrakat yang lain ingin tahu serta ajukan halangan. Namun, pada akhirnya udah bisa diramalkan jika ayam jago Cindelaras lah yang jadi juara. 

Kekuatan ayam jago cindelaras juga jadi sangatlah disukai banyak orang serta tenar hingga keseluruhnya negeri tiada terkecuali sang raja. Pada akhirnya raja juga mengundang cindelaras ke istana raja itu. Rupanya raja itu mau melawan ayam jagi punya cindelaras yang tenar dapat keajabaiban nya itu. 

Raja juga membuat taruhan dengan cindelaras. Apabila, ayam jago punya cindelaras yang menang karena itu raja dapat memberi semua perhiasan raja kepada cindelaras. Namun, apabila ayam jago cindelaras kalah karena itu cindelaras mesti siap dapat terserang hukuman serta dijebloskan ke penjara. 

Pada akhirnya, ke dua ayam jago itu juga berhadapan. Ayam jago punyai sang raja nampak sangatlah garang, dia tdk malas menggebuk ayam jago cindelaras dari semua arah. Namun, ayam jago cindelaras tidak pingin kalah. Tiap kali dia mendapat serangan, dia juga membalasnya kedua kalinya lipat lebih keras serta gesit dari serangan awal mulanya. 

Selesai beberapa waktu berlalu berhadapan, rupanya ayam jago sang raja juga bernasib jelek sama dengna lawan-lawan awal mulanya, dia juga rubuh. Karena itu, ayam jago cindelaras kembali meraih kemenangan pertarungannya. 

Pada kala beberapa orang takjub dapat keistimewaan ayam jago cindelaras, mereka juga makin bertambah kaget kembali sewaktu ayam jago cindelaras mulai bernyanyi. Orang yang sangat kaget yakni sang raja, sebab lagu yang sudah dia nyanyikan si ayam jago itu berkenaan dengan dianya sendiri. 

"Tuanku adalah Cindelaras. Ia tinggal di rimba, serta ayahnya adalah seseorang raja. Namanya adalah Raden Putra." 

Raja juga menanyakan kepada cindelaras, sipakah sebetulnya ia? Cindelaras pada akhirnya juga bercerita segalanya, terlebih terkait ibunya yang tinggal dihutan. Sebab berat memikul perasaan bersalah seumur hidup, sang tabib istana bersengkongkol dengan selir, pada akhirnya mengaku kesalahannya itu. 

Ia tidak sempat punya niat sedikitpun buat melukai atau membunuh raja. Yang bersalah adalah si selir yang mau menghalau sang ratu sebab kecemburuannya itu. 

Dengar pernyataan sang tabib, raja juga geram serta memerintah banyak pengawal buat memenjarakan si selir. Sesudah itu, dengan lekas raja pergi ke rimba buat menjemput sang ratu, istrinya. 

Setibanya dihutan, raja juga meminta maaf dan kepada sang ratu sebab sudah membuangnya serta anak dalam kandungannya ke rimba belantara. Ratu juga memaafkan sang raja. Selesai berada di rimba bertahun-tahun, pada akhirnya sang ratu juga kembali lagi istana serta kembali mendiami singsananya yang sempat di rebut oleh si selir. Dan cindelaras jadi seseorang putra mahkota yang satu hari kelak akan jadi raja yang menggantihkan ayahnya itu. 

Demikian lah akhir dari alur cerita dongeng terkait sabung ayam pada masa dulu. Demikian serta terima kasih sebab sudah membaca artikel itu. 

Informasi Lebih Lanjut Dapat Hubungi kami Di : 
Wechat : Bolavita 
WA : +6281377055002 
Line : cs_bolavita 
BBM PIN : BOLAVITA ( Huruf Semua )
https://sabungayamlive.net/

No comments:

Post a Comment